Sunday, December 4, 2011

Bisnis Burger yang Tetap Bugar

Kudapan burger kerap dianggap sebagai makanan junkfood alias makanan tidak sehat, karena mengandung banyak lemak. Tapi, oleh PT Wedha Artha Abadi di Bintaro, Tangerang Selatan, pengelola Aussy Burger, mengolah burger menjadi makanan sehat.

Melby Sakina Baradja, Manajer Operasional Aussy Burger, bilang, sejak tahun 2005 mereka membuat burger dari daging yang dibakar pada suhu tertentu. Ia mengklaim, hasil pembakaran daging itu lebih sehat karena daging yang terbakar mengandung kadar lemak rendah.

Pilihan menu di Aussy Burger yang disediakan, antara lain crispy cheese burger, cheese burger, double beef burger, hingga double beef and cheese burger. "Harga jual berkisar Rp 12.000 sampai Rp 18.000 per porsi," ujar Melby. Hingga saat ini, Aussy Burger memiliki lima unit cabang yang tersebar di Bintaro, Gandaria, Tebet, Cilandak, dan di Jalan Sudirman.

Melihat animo pembeli yang besar, Oktober lalu, Aussy menawarkan kemitraan. Kini, usahanya itu telah memiliki satu mitra yang beroperasi di kawasan Jakarta Selatan. Ada dua paket yang ditawarkan Aussy. Pertama, paket mini booth dengan investasi Rp 50 juta. Paket kedua, paket kafe atau resto dengan investasi Rp 150 juta. Kedua paket ini memiliki jangka waktu kerja sama selama lirna tahun.

Biaya paket itu termasuk perlengkapan operasional berupa meja, kursi, peralatan masak hingga seragam karyawan kepada mitra. Aussy juga membantu promosi, training karyawan, penyediaan tim quality control serta sistem operasional. Menurut Melby, Aussy tidak memungut franchise jcc maupun royalty jcc kepada mitra. Untuk paket resto, mitra bisa mendapat pmzet Rp 57 juta per bulan atau Rp 1,9 juta per hari. Mitra akan balik modal dalam jangka waktu 16 bulan. Agar usahanya laku, Aussy membantu mencari lokasi penjualan. "Yang jelas lokasi tentu harus dekat dengan pusat keramaian," kata Melby.

Khoerussalim Ikhsan, Konsultan Wirausaha dan Praktisi Bisnis bilang, makanan dungan berbahan roti termasuk burger memiliki banyak peminat di Indonesia. "Selama roti masih digemari, maka burger masih punya pasar," kata Khoerussalim. Tapi, ia menilai kerja sama kemitraan Aussy terlalu mahal, khususnya paket investasi booth Rp 50 juta. Ia memerkirakan Aussy akan sulit mencari mitra. Menurutnya, investasi ideal untuk paket booth hanya Rp 20 juta. Pasalnya, dasar investasi ini tergantung dari harga booth yang tidak terlalu mahal.

0 komentar:

Post a Comment