Wednesday, December 7, 2011

Jaring 205 Mitra dengan Jamur Kriuk

Hanya dengan modal Rp 3 juta, Fatoni berhasil membangun jaringan usaha waralaba penganan Jamur Kriuk dengan investor dari berbagai kota di Indonesia. Lihat saja, hanya butuh waktu 2,5 tahun, ia berhasil menjaring 205 mitra. Selain mendapatkan royalty fee dari mitra Toni juga mendapatkan laba dari penjualan bahan bakunya.

Menjadi wirausaha sukses tentu menjadi idaman banyak orang. Apalagi sukses itu diraih dalam tempo terbilang singkat Itulah nasib baik yang dialami Fatoni, pemilik CV Manggala Karya Abadi. Pria yang akrab dipanggil Toni itu hanya butuh waktu 2,5 tahun untuk membangun bisnis kemitraan Jamur Kriuk (Jakri) yang berpusat di Purwokerto, Jawa Tengah. Toni kini memiliki 205 mitra yang berjualan Jamur Kriuk dengan gerobak di banyak kota di Indonesia.

Toni mulanya tidak menyangka, usaha pembuatan olahan jamur itu bisa berkembang seperti sekarang ini. Padahal, ia menemukan racikan olahan jamur itu secara tidak sengaja. Ketika itu, Toni ingin membuat olahan penganan yang unik. Hingga akhirnya dia memutuskan membuat kudapan berbahan baku jamur. Temyata masakan coba-coba lezat rasanya. "Mulanya saya hanya ingin membuat usaha yang memiliki racikan berbeda," ujar suami dari Lita Desita Permatasari itu.

Akhirnya, dengan modal cuma Rp 3 juta, Toni memutuskan berjualan olahan jamur dengan gerobak. Ia rela menaruh ijazah Magister Manajemennya di lemari demi berjualan jamur. "Semua saya jalani dengan yakin, bahwa usaha ini akan berkembang," kata alumi Universitas Islam Indonesia (UH) Yogyakarta itu.

Walaupun sempat laris, bukan jaminan usaha itu tetap laku. Penjualan jamur kriuk milik Toni sempat turun, bahkan pernah ia hanya menjual empat bungkus dengan omzet Rp 20.000 per hari. "Saat itu saya hanya panas dan kehujanan," kenangnya. Dengan penuh kesabaran, ia berusaha mempertahankan usaha itu hingga omzetnya pelan namun pasti terus menanjak. Begitu omzetnya berkibar, saat itulah banyak investor yang datang dan mereka tertarik menjadi terwaralaba jika Toni mengembangkan usahanya menjadi waralaba.

Toni pun tertarik mengembangkan usahanya ini dalam bentuk waralaba. Dan ketika waralaba ini ditawarkan, gayung bersambung, para investor pun berdatangan. Hanya butuh waktu 2,5 tahun, Toni sudah mampu menjaring 205 terwaralaba, 28 di antara adalah pemegang master franchise. "Mitra terjauh kami saat ini ada di Pekanbaru," kata Toni.

Untuk menjadi pemegang master franchise, Toni mensyaratkan terwaralaba harus setor modal sebesar Rp 30 juta sampai Rp 40 juta Sementara untuk terwaralaba hanya membenamkan investasi sebesar Rp 6,8 juta Sebagai usaha waralaba, tentu juga mengutip royalti/ fee sebesar 2,5% dari omzet per bulan. Selain itu, ia juga mendulang untung dari penjualan bahan baku. "Setiap bulan ada tujuh sampai delapan terwaralaba baru yang bergabung dengan kami," terangnya

Tentu, usaha ini juga tak selalu berjalan mulus. Toni mengaku, kini sekitar 15% terwaralaba sudah tidak aktif lagi berbisnis Jamur Kriuk. Buktinya, inereka tak setor royalty fee. Namun begitu, Toni  "Usaha jamur sukses karena tidak adapesaing," kata Fatoni.mengaku setiap gerai Jamur Kriuk yang aktif memperoleh omzet rata-rata Rp 300.000 -Rp 500.000 per hari atau omzet per bulan rata-rata sebesar Rp 4,5 juta

Agar bisnisnya bisa berkembang, Toni melakukan ekspansi bisnis pada pertengahan Juni 2011 lalu. Ia membuat usaha waralaba baru bernama Pasta Jamur Kriuk (Pasta Jakri). "Gerai ini menjual jamur kriuk memakai bumbu pasta," kata Toni. Namun sampai Desember ini, gerai Pasta Jamur Kriuk itu belum mendapatkan terwaralaba Tapi dari gerai miliknya sendiri, Toni mengaku bisa mendulang omzet hingga Rp 1,5 jnta per hari atau sekitar Rp 45 juta per bulan.

Dari seluruh usahanya, Toni mengklaim hanya mendapatkan omzet Rp 125 juta per bulan. "Saya bikin konsep waralaba bukan mencari laba tapi lebih kepada memberikan manfaat bagi orang lain," ujarnya. Dalam menjalankan usahanya itu, Toni berhasil menyelipkan pesan, jamur bisa diolah menjadi penganan lezat sekaligus menghasilkan laba yang menggiurkan.

Lewat tangan dinginnya, Toni berhasil mengemas jamur dengan aneka rasa seperti rasa keju, barberque, balado, piza, super pedas hingga rasa orisinal. "Usaha jamur ini sukses karena tidak ada pesaing," katanya

0 komentar:

Post a Comment