Wednesday, December 7, 2011

Warung Batik ASEAN Ada di Batam

Batik sebagai kerajinan dengan nilai seni tinggi telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama. Karena itu, bank perlu terus dilestarikan dan dipromosikan supaya menjadi bagian dari budaya dunia. Kota Batam ditetapkan sebagai pusat promosi batik ASEAN dengan harapan bisa menyebarluaskan kerajinan asli asal Indonesia itu ke negeri tetangga.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Batam Nada Faza Soraya mengatakan dalam rangka World Batik Summit, telah digelar sejumlah acara untuk mempromosikan kerajinan batik nasional di Jakarta dan Batam. Dipilihnya Batam karena kota itu telah ditetapkan sebagai pusat promosi batik wilayah ASEAN. Letaknya yang sangat strategis diharapkan bisa mempermudah akses masyarakat ASEAN untuk membeli dan mempelajari batik Nusantara.

Pameran Batik ASEAN yang diikuti empat negara pada 2-4 Desember kemarin di Batam diakui sukses karena berhasil mencapai nilai transaksi hingga 17 miliar rupiah.

Ditetapkannya Batam sebagai pusat promosi batik ASEAN cukup membanggakan kota ini karena akan menjadi tempat atau etalase kerajinan batik Nusantara. Batik juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan industri pariwisata selain akan meningkatkan perekonomian masyarakat kecil karena sebagian besar kerajinan batik diproduksi oleh UKM (usaha kecil menengah).

Untuk mendukung program tersebut, akan dibentuk trading house atau rumah niaga di Batam yang berfungsi sebagai pusat pameran dan perdagangan batik Nusantara. Di tempat itu nantinya dipamerkan seluruh produk batik dari berbagai daerah di Indonesia dan batik dari negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Tempat itu juga nantinya menjadi salah satu tujuan wisata yang akan dikunjungi turis asing.

"Permintaan pasar Asia Tenggara terhadap batik cukup tinggi dalam dua tahun terakhir sehingga dengan adanya pameran batik di Batam diharapkan akan terjadi peningkatan komunikasi perdagangan batik di kawasan ASEAN," ungkap Nada pada Koran Jakarta.

Batik Batam

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan perkembangan kerajinan bank di Kota Batam terus berkembang. Saat ini, sudah banyak motif asli daerah yang dipasarkan sehingga perlu dipatenkan agar ndak ditiru oleh daerah atau negara lain. Beberapa motif andalan Batam antara lain gonggong, yakni sejenis hewan laut yang banyak dikonsumsi warga Batam serta motif lembatan Barelang yang menjadi ikon landmark Kota Batam.

"Kami sudah siapkan 10 motif batik asli Batam untuk mendapatkan paten dari Kementerian Hukum dan HAM," ujar dia. Pematenan nn ml batik itu perlu dilakukan supaya tidak diakui oleh pengusaha batik dari negara lain sebagai motif mereka. Pasalnya, negara lain seperti Malaysia sering mengklaim berbagai produk kerajinan Indonesia sebagai produk asli mereka.

Selain mematenkan motif batik, Pemerintah Kota Batam senantiasa memberdayakan para perajin batik dengan mempromosikan produk mereka serta mengenalkan pasar potensial. Unuk itu, para perajin batik senantiasa diikutsertakan dalam setiap pameran batik di dalam dan luar negeri. "Diharapkan Batam tidak hanya menjadi pusat perdagangan batik, tetapi juga pusat promosi yang berkaitan dengan pengembangan industri serta pariwisata dan kebudayaan" kata dia.

0 komentar:

Post a Comment