Saturday, May 28, 2011

LPDB-KUMKM Gelar Bursa Naker dan Wirausaha Waralaba

 Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) siap menyerap ribuan pengangguran berpendidikan SMA ke atas. Bahkan, LPDB-KUMKM siap mencetak wirausaha baru dalam bisnis waralaba (franchise).

Tekad itu diwujudkan dalam pameran bertajuk Bursa Lapangan Usaha dan Kesempatan Kerja Melalui Usaha Franchise dengan Dukungan Pembiayaan dari LPDB-KUMKM 2011 yang diadakan di Gedung Smesco - UKM di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, selama tiga hari, sejak Jumat hingga Minggu (27-29/5).


"Acara ini berangkat dari keprihatinan tingginya angka pengangguran terbuka yang mencapai 6,8% atau sekitar 8,1 juta orang angkatan kerja dengan tingkat kemiskiknan 13,3% atau sekitar 31,2 juta orang,"kata sumber Investor Daily. Dia yakin, usaha waralaba mampu mencetak lapangan kerja bagi ribuan lulusan SMA dan yang sederajat Kel- ompok lulusan SMA itu kini mendominasi angka pengang- guran di Indonesia.

Yang dilakukan LPDB-KUMKM adalah menyediakan pendanaan bagi pembukaan waralaba baru sebanyak Rp 80 miliar. "Kami menyediakan dana bergulir sekitar Rp 80 miliar bagi calon wirausaha yang ingin mengakses dana bergulir sebagai modal awal franchise," katanya.

Saat membuka pameran bisnis waralaba tersebut, Menteri Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) Syarifuddin Hasan menyerahkan status badan hukum kepada Koperasi Pekerja Seni Indonesia (KPSI). Menurut Menkop, upaya pembentukan koperasi tersebut diharapkan mam-pu mendorong budaya berkop-erasi melalui publik figur yang diyakini merupakan solusi alternatif yang menjanjikan dalam berinvestasi dan mengembangkan usaha anggotanya. Sebagian besar artis ibu kota tercatat telah menjadi anggota Koperasi Pekerja Seni Indonesia dengan kesadaran mereka sendiri.

Sumber menambahkan, saat ini pihaknya mendapat amanah mengelola dana bergulir sebanyak Rp 22 triliun. Dengan anggaran sebesar itu, dia optimistis mampu mengentaskan pengangguran hingga 8,1 juta orang per tahun.

"Sampai saat ini, LPDB menerima 1.676 proposal dengan nilai pengajuan pinjaman sebesar Rp 5,1 triliun. Padahal, dana yang kini dilelola LPDB hanya Rp 1,1 triliun. "Jadi masih membutuhkan tambahan dana bergulir sebanyak Rp 4 miliar," menurut sumber lagi.

0 komentar:

Post a Comment