Tuesday, September 20, 2011

Mengisi kas dari hasil keduk kolam renang

Kolam renang tak hanya ada di rumah mewah. Kolam renang kini juga bisa dibuat di rumah berlahan terbatas, seperti rumah-rumah desain minimalis. Berkat kolam renang mungil ini pula, pembuatnya bisa meraup omzet Rp 500 juta per bulan.


Dulu, hanya pemilik rumah mewah berlahan luas yang bisa mempunyai kolam renang. Tapi, memasuki era tahun 2000-an, kolam renang tidak hanya berada di rumah mewah saja. 


Kini banyak rumah minimalis dengan lahan terbatas bisa punya kolam renang sendiri. Tak percaya? Tanyakan saja pada Hari Setiawan, pemilik PT Noah Funtastic Pools di Jakarta. 


Pria yang membuka jasa pembuatan kolam renang sejak 1991 itu mengaku, pesanan pembuatan kolam renang belakangan ini lebih banyak datang dari perumahan berkonsep minimalis. 


Setiap bulan, Hari rutin mendatangi rumah minimalis guna membuat kolam renang di lahan terbatas. "Dengan kolam renang, rumah minimalis itu bisa menjadi rumah mewah," terang Hari.


Selain menimbulkan kesan mewah, adanya kolam renang bisa meningkatkan nilai jual rumah. "Pemilik rumah yang ingin menyewakan rumahnya bisa menaikkan harga sewa jika ada kolam renang," imbuh Hari.


Untuk membangun kolam renang pada rumah minimalis, tak perlu menyediakan lahan seluas 20 x 5 meter, seperti kolam renang di perumahan mewah. 


Lahan seluas 7x3 meter di rumah minimalis bisa disulap oleh Hari menjadi kolam renang. "Lahan seluas itu bisa dibikin kolam renang sedalam 1 sampai 1,5 meter," terang Hari.


Dalam sebulan Hari bisa mengerjakan tiga sampai lima kolam renang dengan berbagai ukuran. Belakangan ini, Hari memang banyak menerima pesanan pembuatan kolam renang dari rumah berlahan terbatas itu. 


Selain membuat kolam renang untuk perumahan, Hari juga membuat kolam renang untuk perhotelan dan juga apartemen. Ia juga pernah membuat kolam renang berukuran sesuai dengan standar internasional, atau dikenal dengan standar olimpiade yang berukuran 50x25 meter. 


Dalam menyediakan jasa pembuatan kolam renang itu, Hari mematok tarif mulai dari Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta per meter persegi. Tarif itu termasuk material kolam, upah pekerja serta keramik pembungkus kolam. 


Dengan harga segitu, setidaknya dalam sebulan Hari bisa mendulang omzet hingga Rp 500 juta, "Margin keuntungan saya sekitar 10%," jelas Hari.


Selain dari jasa pembuatan kolam, omzet tersebut datang dari hasil penjualan aksesori kolam renang, seperti pompa filter, papan loncat, hingga ban renang berbagai ukuran. "Belakangan banyak warga di pedesaan mulai membuat kolam renang di rumahnya," imbuh Hari.


Selain Hari ada Budi Chang, yang menyediakan jasa pembuatan kolam renang di Surabaya. Sudah lima tahun terakhir Budi menekuni pembuatan kolam renang dan juga perawatan dan perbaikan.


Sama seperti Hari, Budi juga melayani pembuatan kolam renang untuk perumahan, serta perhotelan, club house, water park dan apartemen. "Tapi pesanan pembuatan kolam renang terbanyak datang dari perumahan," kata Budi.


Budi membanderol jasa pembuatan kolam renang senilai Rp 3,5 juta-Rp 6 juta per meter persegi."Harga disesuaikan dengan kondisi lahan," kata Budi yang mengaku beromzet Rp 100 juta per bulan itu. 


Dalam menawarkan jasa itu, Budi bisa mendapatkan laba 10% - 20%, tergantung tarif yang ia kenakan kepada pelanggan. 


0 komentar:

Post a Comment