Monday, September 19, 2011

Pintu Laba Datang di Kemitraan Bikermart

Jumlah motor di jalanan terus bertambah dengan pesat Setiap tahun penambahannya mencapai jutaan unit. Tahun ini saja, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan penjualan mereka mencapai 8,2 juta unit.

Meriahnya pasar motor tentu juga mendatangkan berkah bagi pemilik bisnis bengkel motor serta penjualan suku-cadang motor. Demikian juga dengan Hendry Edy Wahono, pemilik bengkel sekaligus toko sparepart bernama Bikermart di Purwokerto, Jawa Tengah.

Hendry memulai buka bengkel sejak 2008 silam. Ketika itu, selain membuka bengkel diajuga berjualan sukucadang motor dengan konsep minimarket. Bengkel dan minimarket sukucadang itu melayani semua merek dan jenis sepeda motor. Di bengkel ini, konsumen bisa memperbaiki motor, sekadar perawatan, hingga penggantian sukucadang.

Dengan menggunakan konsep minimarket, pelanggan bisa leluasa memilih sukucadang yang diinginkan. "Pangsa pasar kami kelas menengah," kata Hendry.

Karena pelanggannya kian banyak, Hendry memutuskan untuk menawarkan kemitraan kepada khalayak sejak "2009 lalu. Saat itu, Hendry memang ingin mengembangkan Bikermart di daerah lain.

Untuk menjaring mitra, Hendry menawarkan dua konsep kerjasama, yaitu kemitraan minimarket saja, dan kemitraan minimarket plus bengkel. Untuk kemitraan minimarket, ada tiga paket investasi yang ditawarkan. Pertama, paket gold dengan investasi Rp 200 juta. Kedua, paket silver Rp 150 juta. Dan ketiga, paket bronze senilai Rp 100 juta

Untuk paket minimarket plus bengkel, Hendry juga menyediakan tiga bentuk investasi Paket gold investasi Rp 300 juta, paket silver Rp 200 juta, dan paket bronze Rp 150 juta. "Mitra cukup menyediakan tempat saja, sedang-klan peralatan dan pelatihan dari kami," terang Hendry.

Kini Hendry telah sukses menjaring 24 mitra. Sedangkan paket paling laris adalah paket minimarket plus bengkel silver. Hendry mengklaim, paket ini bisa meraup omzet Rp 60 juta per bulan.

Sedangkan mitra yang mengambil paket gold mendapat omzet Rp 150 juta per bulan. Balik modal bisa 10 bulan -18 bulan, tergantung lokasi," jelas Hendry yang menargetkan punya 50 mitra sampai akhir tahun.

Minimnya pesaing membuat Hendry makin percaya diri. "Bengkel umum cenderung konvensional dan sudah jenuh," ungkap Hendry yang sedang memproses perubahan izin dari kemitraan menjadi waralaba

Salah satu mitra Hendry yang mengklaim bakal meraih sukses adalah Rio Fernando. "Konsep Bikermart belum ada di daerah kami, kata Rio. Rio buka gerai Bikermart Juni 2010 lalu di Cilegon, Banten. Sejak beroperasi, omzet Rio berkisar Rp 1 juta-Rp 1,5 juta per hari, atau rata-rata Rp 40 juta per bulan.

Meski belum mencapai target omzet, tetapi pria berusia 25 tahun mengaku ada tren kenaikan kunjungan ke bengkel dari bulan ke bulan. Menurutnya; salah satu kelemahan dari bengkelnya itu adalah minimnya promosi di wilayah Cilegon

Walaupun sudah membuka gerai Bikermart sejak 15 bulan yang lalu, namuan iniiun ini Rio belum balik modal. "Hitungan saya, balik modal baru beberapa bulan ke depan ," ungkap Rio. Bikermart,

Jl S Parman No 206, Purwokerto 53141 Telp 0281-621505

0 komentar:

Post a Comment