Thursday, August 11, 2011

Minapolitan Tumpuan Ekonomi Boyolali


Program Minapolitan yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menunjukkan hasil positif di masyarakat. Sebagai konsep pembangunan kelautan dan perikanan yang berbasis wilayah, Minapolitan telah menempatkan Boyolali sebagai salah satu sentra lele terpadu di Tanah Air. Wilayah ini telah membantu pemerintah dalam merealisasikan visi KKP sebagai negara penghasil produk perikanan terbesar pada 2015, selain meningkatnya pendapatan masyarakat setempat. Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad saat melakukan Safari Ramadan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Rabu (10/8).

Fadel menegaskan KKP menempatkan perikanan - budi daya sebagai tumpuan utama atau primadona perikanan dalam menggenjot produksi perikanan. Hal ini tercermin dari target produksi perikanan budi daya sebesar 16,9 juta ton pada 2014 dari sebelumnya 5,26 juta ton pada 2010 atau meningkat sebesar 353 persen. Untuk memacu produksi perikanan budi daya, KKP telah menetapkan 10 komoditas unggulan dan lele merupakan salah satu komoditas unggulan tersebut. Produksi lele akan dipacu, dari 273.554 ton pada 2010 menjadi 900 ribu lon pada 2014.

Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kawasan Mina-politan percontohan untuk tahun ini yang berbasiskan lele, bersama Kabupaten Bogor dan Gunung Kidul. Kampung lele Boyolali yang terletak di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Sawit merupakan sentra lele terpadu dan menjadi percontohan untuk pengembangan kampung sejenis. Produksi lele di wilayah ini telah mendorong berkembangnya usaha pembersihan hingga pembesaran serta pengolahan beraneka ragam produk olahan berbahan baku ikan lele. Kawasan minapolitan ini telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Boyolali, selain telah menampung banyak tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat karena kegiatan usaha lele dilakukan dari hulu hingga hilir. Hal inilah yang mendorong terjadinya konversi lahan, dari lahan pertanian menjadi lahan budidaya lele karena budi dayaini memiliki nilai produktivitas lebih tinggi dibanding bertani dan berkebun.

Program Minapolitan percontohan tahun ini di 41 kawasan, meliputi kawasan Minapolitan berbasis perikanan budidaya sebanyak 24 lokasi, perikanan tangkap sebanyak 9 lokasi dan 8 lokasi untuk pengembangan garam nasional. Dalam mendukung program Minapolitan, KKP melaksanakan kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi, menumbuhkan wirausaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan di pedesaan.

Khusus PUMP perikanan budidaya, program ini dilaksanakan untuk 300 kabupatenAota, termasuk Kabupaten Boyolali.

Kabupaten ini mendapat kucuran PNMP berbasis perikanan budi daya se-banyak Rp5 miliar atau 50 paket, dari Rp27 miliar yang dialokasikan KKP untuk Jawa Tengah. Dalam upaya percepatan pelaksanaan program Minapolitan di Kabupaten Boyolali, KKP melakukan deslmi-nasi teknologi melalui pengembangan SDM setempat.

Pengembangan SDM dilakukan melalui tiga langkah, yai iu peningkatan keterampilan masyarakat pelaku utama perikanan, pengukuhan penyuluh perikanan swadaya yang merupakan mitra dari penyuluh PNS dan instansi penyuluh kabupatenAota, dan peningkatan pendidikan melalui pemberian bantuan beasiswa kepada anak-anak pelaku utama usaha perikanan.

0 komentar:

Post a Comment