Thursday, August 25, 2011

Trik Bisnis Saat Mudik


Bagi banyak pelaku bisnis, mudik menjelang Lebaran memang bukan sekadar acara tahunan. Bukan pula ritus lazim belaka.

Pergelaran mudik selalu terkait dengan trik-trik bisnis untuk memperkenalkan sekaligus makin menguatkan merek garapan para pelaku bisnis tersebut. Catatan Kompas.com menunjukkan, tiap tahun perusahaan yang menyelenggarakan aksi mudik bertambah. Setidaknya, hingga Selasa (9/8/2011), ada sepuluh perusahaan yang ikut ambil bagian dalam acara mudik antara lain Bank BRI, Honda Motor, Yamaha Motor, XL Axiata, Indofood, dan Holcim Indonesia.


Satu institusi pemerintah yang berpartisipasi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Rencananya akan disediakan 190 bus bagi 10.360 orang, khusus warga Jateng.

Sementara itu, sebagaimana disampaikan Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, kemarin, pihaknya akan menggelar mudik gratis yang ke-22 pada Kamis (25/8/2011). Menurut Irwan, penyelenggaraan mudik ini adalah yang ke-22 kali sejak penyelenggaraan pertama pada 1991. Awalnya, kegiatan mudik yang disokong oleh produk Kuku Bima Ener-G ini hanya untuk para pedagang jamu bersama keluarganya. Namun, seiring waktu berjalan sejak tahun 2004 bersamaan dengan adanya divisi baru, yakni divisi food di Sido Muncul, mudik gratis juga diikuti oleh pedagang asongan yang menjual produk-produk Sido Muncul.
Sementara, seperti juga diakui secara tak langsung oleh Group Product Manager Kuku Bima Linawati Suteja, tetap ada trik-trik bisnis dalam pergelaran acara mudik. Setidaknya, dalam kesempatan itu, terang Linawati, pihaknya menggelontorkan pemudik dengan produk-produk bersangkutan. "Kami juga memasang spanduk dan melakukan publikasi," imbuhnya di sela-sela peluncuran iklan terbaru Kuku Bima Ener-G seri melestarikan pencak silat sebagai beladiri asli Indonesia pada Jumat (19/8/2011).

Alhasil, terang Lina, dengan trik seperti itu, nama produk memang makin kuat dikenal khalayak banyak. "Brand memang semakin kuat," katanya.

Lebih lanjut, Linawati menerangkan, lantaran trik seperti itu, pihaknya terhitung berhasil menjual hingga 1,8 miliar bungkus Kuku Bima Ener-G hingga Agustus 2011. Meski diakui, pada masa puasa Ramadhan, penjualan minuman berenergi biasanya mengalami penurunan hingga 20 persen. "Soalnya, selain waktu orang minum berkurang, minuman berenergi bukanlah minuman utama saat orang berbuka puasa," katanya.
Berangkat dari situlah, pihaknya memang membuat strategi agar penjualan tidak turun drastis. "Caranya banyak, termasuk penyelenggaraan mudik," katanya.

Sementara, masih menurut Linawati, pada mudik kali ini, pihaknya juga memperkenalkan produk terbaru minuman untuk mengobati panas dalam. Strateginya dengan menempatkan produk baru ini pada produk yang sudah lama dikenal. "Jadi produk baru akan ikut dikenal juga dengan cara seperti itu," lanjut Linawati sembari menambahkan produk terbaru bernama Alang Sari ini baru diproduksi 2 juta bungkus.

0 komentar:

Post a Comment