Monday, August 1, 2011

Minuman Herbal Instan ala Karyani Melanglang Buana

Kreativitas penggiat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Wirausaha Indonesia mampu menghasilkan produk inovatif yang berkualitas dan berdaya guna tinggi. Menariknya, produk yang dihasilkan tersebut berasal dari bahan-bahan sederhana.Tengok saja sepak terjang Karyani, perempuan berusia 44 tahun dari Pasuruan. Dengan modal hanya Rp 50 ribu saja, Karyani mampu membangun usaha minuman herbal instan.

Usaha Karyani mengembangkan bisnis minuman herbal instan bermula pada tahun 2000. Pada awalnya Karyani secara tidak sengaja menyadari banyaknya hasil bumi di daerahnya terbuang sia-sia karena bernilai rendah. "Hasil bumi tersebut antara lain temulawak, kunyit, jahe dan sebagainya. Sayang sekali potensi tersebut jika tidak dimanfaatkan," pikirnya saat itu.

Ide pun mulai bermunculan di benak Karyani. Karyani akhirnya memutuskan untuk mengolah hasil bumi tersebut menjadi minuman herbal instan. Apalagi penghasilan suaminya sebagai staf pamong desa tidak terlalu besar.

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, perempuan yang lahir 16 November 1967 ini menjadi perias pengantin dan membuka usaha katering. Namun sayangnya belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan keluarga.

Karyani pun memanfaatkan modal awalnya yang minim dengan membeli 10 kilogram gula pasir dan temulawak dari petani setempat- Tentu produk minuman herbal instan tidak serta merta berhasil. "Saya membutuhkan waktu yang tidak sebentar sampai membuahkan hasil yang bisa diterima oleh pasar," ujarnya tersenyum.

Awalnya Karyani memasarkan temulawak instan kepada tetangga sekitarnya. Proses pembuatannya masih sangat manual dan dikerjakan sendiri olehnya Kemasan minuman herbal instan ini masih sangat sederhana dengan ukuran 250 gram dengan harga Rp 4 ribu.

Setiap harinya Karyani dapat memproduksi sekitar 1 (satu) kilogram temulawak. Seiring berjalannya waktu, usaha Karyani pun bertambah besar. Walaupun begitu, dia tidak ingin berpuas diri. Karyani pun terus melakukan inovasi dengan berbagai produk minuman herbal instan baru seperti kunyit asam, kunci sirih, mahkota dewa dan lain-lain.

Dia pun mengikuti berbagai pelatihan hingga ke Nganjung dan Malang dari dinas pertanian daerah setempat agar mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan aman. Karyani berharap dapat terus memperluas usahanya Sayangnya perempuan beranak 2 (dua) ini kesulitan untuk memasarkan produknya ke wilayah lain.

Doa Karyani pun akhirnya terjawab. Pada tahun 2005, dia bergabung dengan Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK1 Sampoerna. Dia mendapat ilmu baru berupa pelatihan-pelatihan terpadu seperti pelatihan strategi pemasaran, desain kemasan sampai perencanaan keuangan. Selain itu, untuk menyosialisasikan dan mempromosikan produk-produknya, Karyani mengikuti PPK Sampoerna Expo 2011 yang bertajuk Wirausaha Tanpa Batas pada 22-24 Juli 2011 di Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo. Kabupaten Pasuruan. PPK Sampoerna Expo juga merupakan forum bagi pelaku usaha untuk bertemu dengan pedagang atau investor yang mencari peluang lebih besar lagi dalam menumbuhkan usahanya.

Karyani mengaplikasikan ilmu baru dari PPK Sampoerna untuk mengembangkan usaha minuman herbal instan yang dia beri nama Kesiman Jaya. Kesiman adalah nama desa tempat Karyani bermukim. Dengan nama Kesiman Jaya. Karyani berharap dapat mengangkat desanya menjadi lebih sejahtera.

Setelah bergabung dengan PPK Sampoerna, bisnis Karyani berkembang pesat, total ada sebelas produk minuman herbal instan produksi kesiman Jaya. Perubahan terbesar dari segi kemasan menjadi botol plastik yang desain label menarik dengan ukuran 250 gram. "Setelah kemasan dan label diganti, produk Kesiman Jaya dijual Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu per botol-nya," tutur istri dari Sutrisno ini sumringah.

Tadinya Karyani hanya memasarkan produknya di daerah Pasuruan dan sekitarnya. Sekarang Kesiman Jaya sudah merambah Bali, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan sekitarnya dan mempunyai distributor tetap di setiap daerah tersebut.

Karyani menggaet 6 (enam) orang tetangganya untuk membantu pekerjaaannya Saat ini Kesiman Jaya mampu menghasilkan lebih dari 200 botol minuman herbal instan per harinya dengan alat-alat yang lebih modem. Daerah yang paling besar menyerap produk Kesiman Jayaadalah Bali. Setia)) bulannya Bali mampii menyerap 600 hingga 700 botol produk Kesiman Jaya

Karyani dapat tersenyum melihat usahanya. Yang lebih membanggakan, kedua anaknya berkeinginan untuk membesarkan Kesiman Jaya agar lebih sejahtera Ibu dari Hendro Wahyu Wiyono dan Nurvita juga bangga dapat ikut menyejahterakan petani di daerah sekitarnya. "Sebagai bagian dari desa Kesiman, saya mengerti kesulitan para petani di daerah ini. Sebagai pengepul hasil bumi, saya berupaya memberikan harga yang menguntungkan kedua belah pihak," tambahnya.

Karyani bertekad untuk terus memperluas daerah pemasaran serta menciptakan produk inovatif lainnya. Harapannya saat ini, produk Kesiman Jaya dapat merambah ke luar negeri dan dapat mengangkat perekonomian di daerah sekitarnya

Kerja keras Karyani berbuah manis. Dia mampu mengangkat perekonomian keluarga dan desa. Karyani pun baru saja mendapatkan penghargaan pertama berupa KM Award untuk kategori Micro Enterprise yaitu Social Impart and Environment Care bagi pelaku I KM Kabupaten Pasuruan yang tergabung dalam UKM Center adv.

0 komentar:

Post a Comment