Monday, August 15, 2011

Meraup Berkah dari Penyelenggaraan SEA Games


SEA Games XXVI yang akan digelar pada 11 November 2011 di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), tidak hanya menjadi ajang persaingan para atlet negara-negara di Asia Tenggara, tetapi juga para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan, persaingan tersebut tidak hanya terjadi antar pelaku UMKM loka] Sumsel, tetapi juga pelaku UMKM Tanah Air dan luar negeri.

Saat ini, Pemerintah Sumsel menerima lebih dari 600 UKM dalam negeri sena 25 UKM asing, antara lain dari lerman, China, Singapura, dan Jepang, untuk meramaikan SEA Games XXVI. Pada ajang SEA Games nanti, kesemua pelaku UKM itu akan memamerkan produk-produk unggulan mereka. Menurut Kepala Dinas Kope-rasi dan UKM Provinsi Sumsel Abdul Shobur, untuk menguji kualitas produk-produk UKM yang a-kan meramaikan SEA Games tahun ini, pihaknya berencana menggelar Expo dan Pameran Sriwijaya Internasional serta pameran produk UKM SEA Games.

"Saat ini seluruh provinsi sudah menyatakan ikut serta. Selain itu ada pula sekitar 25 UKM asing, baik dari Asia Pasifik maupun Asia Timur, termasuk juga dari Eropa," papar Shobur, di Palembang, beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan melalui kegiatan itu diharapkan produk-produk dari pelaku UMKM lokal dapat bersaing dengan UKM dari luar negeri, baik dari sisi kemasan maupun pemasaran. "Saya optimistis para pelaku UMKM Sumsel bisa bersaing dengan pelaku UKM luar karena kami te-lah melakukan persiapan serta memunyai produk-produk khas, seperti pempek, kerupuk, dan songket," kata Shobur.

Dalam acara ekspo dan pameran tersebut, bakal ditampilkan aneka kerajinan serta ragam kuliner dari tiap-tiap daerah.

Lebih lanjut, Shobur menu-turkan pelaksanaan ekspo yang bersamaan dengan ajang SEA Games serta lokasi yang berdekatan dengan area penyelenggaraan berbagai pertandingan olah raga itu merupakan tantangan sekaligus kesempatan baik bagi para pelaku UMKM. Dikatakan peluang, kata Shobur, karena dengan banyaknya ajang berskala nasional dan internasional, produk-produk dari Sumsel bisa lebih dikenal, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Hal tersebut tentu saja menguntungkan, mengingat selama ini Sumsel tidak dikenal sebagai daerah tujuan wisata. "Untuk itu, para pelaku UMKM harus selalu meningkatkan kemampuan manajemen, kualitas produk, sena strategi pemasaran untuk menarik konsumen," ujar dia.

Terkait strategi pemasaranyang diterapkan para pelaku UMKM, Ulia, pengelola UKM Center Sumsel, mengatakan pihaknya terus-menerus melakukan pembinaan. Saat ini UKM Center telah membina 140 pelaku UMKM di bidang teknologi pemasaran.

"Banyak pelaku UMKM yang belum mengenal teknologi Internet, namun alhamdulillah, saat ini sudah ada sekitar 140 pelaku dapat memanfaatkan teknologi tersebut sebagai sarana promosi," ujar Ulia.

Lebih lanjut, dia mengatakan selain memberikan edukasi tentang teknologi Internet, UKM Center memberi bantuan pemasangan jaringan komunikasi bagi para pelaku UMKM tanpa dipungut bayaran. Hal itu diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM lokal menghadapi persaingan global.

0 komentar:

Post a Comment