Thursday, August 11, 2011

Perajin palembang Kurangi Produksi Miniatur Kapal

Para perajin miniatur kapal yang sering disebut telok abang yang biasanya menjual barang saat peringatan Hari Proklamasi Agustusan ini, mengurangi produksi karena saat ini bertepatan dengan puasa Ramadhan.

Salat satu perajin miniatur kapal, Iskandar, di Palembang, Jumat, mengaku mengurangi produksi kapal-kapalan dan miniatur kendaraan lain, seperti becak dan pesawat, mengingat perayaan hari kemerdekaan tahun ini bertepatan dengan puasa.

Kapal-kapalan yang dilengkapi dengan telok abang di atasnya tersebut, menjadi mainan yang biasa dipakai anak-anak di Palembang setiap kali memperingati Hari Kemerdekaan RI.

Dia menjelaskan, biasanya bisa memproduksi sedikitnya 500 unit miniatur kendaraan yang terbuat dari kardus, gabus dan kertas tiga dimensi tersebut. Namun, karena Agustusan tahun ini bertepatan dengan puasa Ramadhan, produksinya dikurangi menjadi hanya sekitar 300 unit miniatur kendaraan saja.

Iskandarmengaku, sehari-hari biasa mengayuh becak, dan saat Agustusan menambah penghasilan dari membuat dan menjual atribut mainan tersebut. Menurut dia, setiap Agustus mereka mendapatkan buah tahunan, karena bisa membuat dan menjual kapal-kapalan yang dapat menambah penghasilan.

Beragam miniatur kendaraan tersebut dibuat bersama anak laki-lakinya yang baru lulus sekolah kejuruan. Ia menyatakan, sejak lima tahun lalu pembuatan miniatur kendaraan yang setiap Agustus menjadi tradisi mainan anak-anak Palembang menjadi pekerjaan sambilannya.

Setelah jadi, mainan tersebut dijual di pinggir jalan protokol tidak jauh dari kediamannya di seputaran Jalan Merdeka. Istrinya, Era (50), bertugas menunggui dagangan tersebut di pinggir jalan. Harga mainan tersebut bervariasi, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan membuatnya.

Harganya mulai dari Rp10 ribu sampai Rp35 ribu per unit, dan biasanya selama Ramadhan ini paling banyak dapat terjual lima unit setiap harinya, kata Era pula. Dia menambahkan, sangat berharap mainan hasil karya suami dan anaknya itu dapat terjual habis, sehingga bisa merayakan lebaran dengan sukacita.

Selain untuk berlebaran, hasil penjualan miniatur kendaraan itu juga disisihkan guna menambah biaya kuliah anaknya yang sangat ingin melanjutkan pendidikan, ujar Era.

0 komentar:

Post a Comment