Wednesday, July 27, 2011

Laba Mendaki dari Pembuatan Tenda dan Tas Bertualang

Maraknya kegiatan berkemah di alam terbuka ternyata bisa menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. Bagi produsen tenda, tas ransel, dan juga kantong tidur (sleeping bag), tren ini menggembirakan. Saban bulan, produsen tenda bisa menerima 20 order.

Berkemah  atau camping memang menyenangkan. Apalagi jika berkemah dialam bebas yang g jauh dari kebisingan dan keramaian perkotaan. Tapi,kalau ingin berkemah, tentu harus punya keperluan berkemah, seperti tenda, kantong tidur (sleeping bag), las ransel atau tas punggung, dan lain sebagainya


Nah, karena peminat berkemah kian banyak, alat berkemah tentu jadi incaran.  Peluang inilah yang dilirik Said Zuhairi, produsen tenda dan tas ransel merek Lorr Adventure Gear di Sidoarjo, Jawa Timur.

Said melihat jumlah penghobi camping makin bertambah, terutama dari kalangan muda. "Berkemah I itu dilakukan saat mendaki gunung, outbond, juga wisata pantai atau pergi ke pegunungan," kata produsen yang membuka usaha sejak 2001 silam, ini. Nah, seiring kenaikan jumlah permintaan, mendaki pula usaha pembuatan perlengkapan kemah milik Said.

Saban bulan, laki-laki berusia 31 tahun itu bisa mendapatkan pesanan pembuatan 20 tenda. Said menjual setiaji nuda produksinya seharga Rp 400.000 - Rp 900.000.

Tenda made in Said adalah tenda jenis dome atau tenda kubah yang berdiri menggunakan rangka yang dibalut parasut. Said membuat tenda dome Itu ter ukuran 210 centimeter (cm) x 90 cm x 120 rn yang mampu memuat 4 hingga 5 orang. "Rangka tenda menggunakan bahan fiberglass dan bahan aluminium," kata Said.

Untuk membuat satu tenda, Said bisa mengerjakannya selama dua hingga tiga hari. "Sekarang ini tenda dome lebih populer digunakan berkemah," kata Said.

Sementara produksi tas ransel Said dibandrol seharga Rp 200.000 - Rp 300.000. Saban.bulan, Said bisa menjual 30 tas ransel. Agar lebih banyak variasi jualan, Said barui-baru ini juga memproduksi jaket pelampung yang dijual seharga Rp 176.000. "Pesanan pelampung memang belum terlalu banyak, karena ini produk baru," terang Said.

Dalam memasarkan produk, Said hanya mengandalkan internet. Ia balikan tidak berencana membuka toko sendiri yang mahal operasionalnya. Apalagi, meski hanya dijual di dunia maya, Said bisa mendulang omzet Rp 30 juta per bulan. Produsen perlengkapan kemah lainnya adalah Arnold Simanjuntak. Pemilik www.tendaku. nel ini memproduksi tenda dan kantong tidur di Bandung. Khusus tenda, Arnold memproduksi tenda dome berkapasitas dua hingga 10 orang seharga mulai dari Rp I juta-Rp 4 juta. "Untuk kantong tidur tidur harga Rp 175.000 per kantong," kata Arnold.

Arnold mulai produksi perlengkapan kemah sejak 1998. Hingga kini pria berusia 38 tahun itu mendulang omzet Rp 20 juta per bulan. Omzet itu berasal dari penjualan 10 tenda dan 10 kantong tidur. "Selain menjual, kamijuga menyewakan tenda," kata Arnold.

0 komentar:

Post a Comment