Tuesday, July 26, 2011

PPK SAMPOERNA EXPO 2011

Berawal dari yang kecil, ungkapan yang dilontarkan Yos Adiguna Ginting, direktur PT HM Sampoerna Tbk, pada pembukaan Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna Expo 2011, di PPK Sampoerna, Sukorejo, Jawa Timur. Jumat (22/7).

Tak jauh-jauh. Yos pun mencontohkan industri rokok Sampoerna yang sayap bisnisnya kini menggurita. "Sampoerna berawal dari industri rumahan yang dibangun oleh Liem Seeng Tee pada 98 tahun silam dengan produknya rokok kretek lintingan. Kini Sampoerna mampu mempekerjakan 90 ribu tenaga kerja. Keuletan, ketekunan, dan kerja keras telah mengubah semuanya itu," ungkap Yos.


Direktur HM Sampoerna ini tentu tak sedang mempromosikan produk yang dihasilkan salah satu perusahaan rokok terbesar itu. Dengan mengusung tugas dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR), Sampoerna, menurut Yos. ingin terus berkomitmen mendorong, memberi dukungan, dan memacu . keberanian wirausaha muda untuk mengembangkan usahanya.

"Melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, kami ingin menciptakan masyarakat korporasi," tukas Yos A Ginting.

Basis Kekuatan Ekonomi

Berlangsung selama tiga hari, 22-24 Juli. PPK Sampoerna Expo 2011 dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, dan dihadiri Wakil Bupati Pasuruan H Eddy Paripurna serta tokoh masyarakat setempat.

Sebanyak 90 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hadir dan menggelar berbagai produk yang mereka hasilkan. Para UMKM tersebut berasal dari Pasuruan, Surabaya, Malang, dan daerah lain di Jawa Timur, dan 90% adalah UMKM binaan Sampoerna. Berbagai produk yang mereka tawar-kan, antara lain, produk makanan dan minuman, obat-obatan herbal, hasil pertanian, dan hasil-hasil kerajinan tangan.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengakui sangat terbantu dengan kegiatan yang dilakukan PPK Sampoerna. Kehadiran UMKM di Jatim, yang kini berjumlah sekitar 4,5 juta, tidak hanya mampu menyerap tenaga kerja tapi juga menghidupkan denyut nadi perekonomian kawasan itu. "Lebih dari 52% PDRB Jawa Timur berasal dari para pelaku UMKM. Tanpa mereka, ekonomi Jatim pincang," ungkap Syaifullah Yusuf.

Dengan posisinya itu, menurut Syaifullah, masalah yang dibutuhkan UMKM sekarang tinggal bagaimana meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk agar bisa bersaing di pasaran.

"Selama produk UMKM punya daya saing, dia takkan ke mana-mana. Karena itu, kita harus mampu meciptakan banyak little winner agar bisa menjadi pemenang dalam memperebut daya saing produk." tukas Syaifullah Yusuf.

Yos A Ginting menambahkan, pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menciptakan dan mengembangkan UMKM merupakan salah satu pilar kegiatan Corporate Social Responsibility yang dijalani PT HM Sampoerna Tbk. "Kami yakin sektor UMKM dapat memacu pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional," ungkap Yos A Ginting.

UMKM Award

Seperti tahun-tahun sebelumnya. Expo 2011 juga meluncurkan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan di PPK Sampoerna. Pada kesempatan kali ini PPK Sampoerna menampilkan hasil penelitian mi pelangi dan melon kotak yang dikembangkan tim ahli dari Prima Kelola Agribisnis-Agroindustri Institut Pertanian Bogor (IPB).

Bersamaan pameran produk UMKM, ada serangkaian workshop, seminar serta klinik konsultasi untuk meningkatkan keterampilan para pelaku UMKM. Pembi-cara yang hadir dalam acara ini antara lain Jamil Azzaini (trainer dan inspirator). Deddy Dahlan dan Nukman Luthfie yang berbicara tentang strategi pemasaran online.

Namun, berbeda dengan penyelenggaraan tahui) sebelumnya, PPK Sampoerna Expo 2011 ini memberikan pula penghargaan kepada pelaku UMKM terbaik. Pengusaha minuman herbal instan, Hj Karyani, terpilih sebagai pemenang Small Medium Enterprise - "Best Grow and Environment Care".

Karyani, salah satu mitra binaan Sampoerna, mengaku mengalami perubahan tingkat kesejahteraan setelah menggeluti usahanya itu. Bukan hanya bagi keluarganya, tapi juga para petani tanaman herbal di daerahnya seperti jahe, temu-lawak, pace, kunyit putih, lidah buaya, mahkota dewa, dan berbagai tanaman berkhasiat lainnya.

Semenjak bergabung dengan PPK Sampoerna, kini produksinya terus meningkat seiring semakin meningkatnya permintaan dari berbagai kota, seperti Jember, Yogyakarta, Denpasar, dan Jakarta.

"Masih banyak impian yang belum terwujud. Namun, dengan bergabung ke PPK Sampoerna ini, saya yakin impian saya akan segera terwujud," ungkap Karyani.

Sejak mulai beroperasi pada 2007. PPK Sampoerna telah menyelenggarakan sejumlah program pendidikan dan pelatihan guna mendorong pengembangan usaha kecil yang berada di sekitar pabrik Sampoerna dan beberapa daerah lain di jawa Timur dan Lombok.

Saat ini, PPK Sampoerna telah beroperasi di atas lahan seluas 27 hektare, yang dilengkapi fasilitas terpadu, di antaranya ruang pelatihan, bengkel otomotif, lahan peternakan, dan pertanian.

PPK Sampoerna merupakan program yang khusus dilakukan oleh Sampoerna sebagai bagian dari aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), terutama terkait dalam pilar pemberdayaan ekonomi masyarakat

0 komentar:

Post a Comment