Thursday, November 3, 2011

Tetap merangkai bunga saat suasana suka maupun duka

Keahlian merangkai bunga ternyata bisa menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan. Caranya dengan membuka kursus merangkai bunga kepada orang yang ingin berbisnis merangkai bunga. Dengan menyelenggarakan kursus, omzet puluhan juta rupiah bisa masuk kantong.

Rangkaian bunga sering menjadi alat untuk mewakili perasaan suka ataupun duka. Mulai dari rangkaian bunga ucapan selamat hingga rangkaian bunga ucapan belasungkawa.

Bisa dibilang, bisnis rangkaian bunga selalu berkembang meski di saat suka ataupun duka. Karena itu, wajar jika bisnis merangkai bunga banyak dilirik. Apalagi harga rangkaian bunga juga menggiurkan.

Untuk rangkaian bunga ucapan selamat saja harganya mulai ratusan ribu rupiah. Rangkaian bunga untuk perayaan di rumah atau gedung bisa mencapai harga belasan juta rupiah.

Namun untuk berbisnis merangkai bunga itu tentu harus punya keahlian. Keahlian merangkai bunga itu bisa dipelajari. Nah, salah satu "guru" yang menyediakan jasa belajar merangkai bunga adalah Diana Angelina, pemilik Venus Florist di Semarang.

Sejak membuka kursus merangkai bunga pada 2007 lalu, kursus ini banyak diserbu peserta. "Sejak 2009 jumlah siswa kursus saya naik 20% per tahun," kata Diana.

Saat ini, wanita berusia 37 tahun itu punya 25 siswa yang terbagi dalam tiga kelas. "Ada kelas dasar, intermediate, dan juga kelas advanced. Saya dibantu lima pengajar," kata Diana.

Untuk kelas dasar, Diana memberikan teknik merangkai bunga oval, bulat, dan segitiga. Untuk kelas intermediate mendapat pelajaran teknik merangkai bunga untuk hiasan pengantin atau rangkaian bunga untuk paket duka cita.

Adapun kelas advanced, materi pelajarannya adalah teknik merangkai bunga tusuk, teknik bunga taman hingga teknik menganyam bunga. "Termasuk materi merangkai bunga untuk dekorasi rumah," jelas Diana.

Soal biaya, Diana mengenakan ongkos Rp 3 juta per siswa untuk enam kali pertemuan. Khusus kelas intermediate dan advanced, biayanya lebih mahal, masing-masing Rp 4 juta dan Rp 4,5 juta untuk delapan kali pertemuan.

Dari kursus merangkai bunga ini, Diana mendulang omzet Rp 35 juta per bulan. "Mayoritas siswa ingin berbisnis merangkai bunga setelah mereka menyelesaikan kursus," jelas Diana.

Pemain lain, Herliana Wiharsa, pemilik Herli Floral Design School di Jakarta. Herli mendirikan kursus merangkai bunga sejak 1999 di Cikini, Cinere, dan Pantai Indah Kapuk, .

Herli mengaku punya tujuh kelas yang diisi oleh 50 siswa. Teknik andalan Herli adalah teknik merangkai bunga ala Jepang atau origami. "Soal biaya bisa berubah," kata Herli yang enggan menyebut biaya kursus atau omzet itu.

Dalam hal mencari siswa, Herli ataupun Diana sama-sama menggunakan internet dan ikut pameran. "Pameran itu lebih mudah menarik siswa karena saat itu mereka bisa menyaksikan demo langsung," tambah Diana.

0 komentar:

Post a Comment