Wednesday, November 30, 2011

Wirausaha Ekonomi Kreatif Bakal "Booming"

Dengan sentuhan tangan individual, melalui entrepreneurship, dan bukan konglomerasi, Indonesia akan bangkit. Kreativitas adalah modal utamanya dan anak-anak muda daya dorongnya. Demikian, Christovita Wiloto, pendiri dan chairman Indonesia Young Entrepreneur (IYE) dalam sebuah diskusi seputar entre preneurship di Jakarta, Rabu (30/11).

Diskusi yang menghadirkan pengusaha muda dan sukses dari berbagai bidang, termasuk fashion dan olahraga, juga mendatangkan Dr A Prasetyantoko, ekonom Partner Strategic Indonesia. Prasetyantoko memberikan gambaran sekaligus solusi untuk entrepreneur dalam menghadapi peta ekonomi CHINDONESIA (China, India, dan Indonesia). China, India, dan Indonesia diperkirakan menjadi raksasa ekonomi yang bakal menyelamatkan negara-negara maju dari krisis finansial, kata Prasetyantoko.

Indonesia juga punya potensi yang sama kuatnya. Anda pun dapat menjadi bagian dari kekuatan entrepreneurship, dengan berwirausaha. Apalagi ditegaskan oleh Wiloto, "Entrepreneurship dapat dipelajari siapa saja, dan bukan merupakan keturunan.

Jika Anda punya hasrat besar membangun usaha, namun masih memilah sektor yang paling baik, kata Prasetyantoko, seperti dilansir Kompas.com, ini dapat menjadi sumber inspirasinya. Ia mengatakan, ekonomi kreatif akan booming tahun depan. Lantas ekonomi kreatif seperti apa yang menjanjikan? Prasetyantoko mengekbo-rasi, kembangkan sektor ekonomi kreatif dengan fokus pada permintaan domestik. Pertumbuhan permintaan domestik di Indonesia Iebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi secara makro.

Sektor berbasis permintaan domestik seperti makanan, minuman, dan pakaian merupakan motor perekonomian di Indonesia. Sektor inilah yang menjanjikan, katanya. Untuk mengembangkan bisnis di sektor ekonomi kreatif, ada tiga unsur yang harus digabungkan, kata Prasetyantoko. Wawasan, jaringan, dan teknologi.

Menurutnya, ada 14 subsektor ekonomi kreatif yang menjanjikan dan booming di tahun mendatang. Fashion dan kerajinan adalah subsektor bisnis yang paling dominan. Juga percetakan, event organizer, konsultan, dan lainnya. Prinsipnya, jalankan bisnis untuk memenuhi ragam kebutuhan domestik dengan kelas menengah sebagai sasarannya.

"Kelas menengah di Indonesia mengonsumsi semua kebutuhan, kata Prasetyantoko, yang menyebutkan kelas menengah dengan penghasilan 2-20 dollar per hari di Indonesia. Ini adalah pasar bisnis dari sektor ekonomi kreatif.

0 komentar:

Post a Comment