Tuesday, November 29, 2011

Ekspor Produk Kerajinan Naik 10 Persen

Pemerintah memprioritaskan pengembangan industri kerajinan nasiona) karena berdaya saing tinggi serta menyerap banyak tenaga kerja dan penghasil devisa. Pada 2010, ekspor produk kerajinan Indonesia mencapai 670 juta dolar AS, dan diperkirakan meningkat 10 persen pada tahun ini.

"Pertumbuhan ekspor produk kerajinan Indonesia meningkat 5-10 persen setiap tahunnya," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Sae-dah pada acara Pameran Industri Kreatif Yogyakarta di Plasa Industri Kemenperin Jakarta, Selasa (29/11).

Menurut dia, industri kerajinan yang termasuk kategori industri kreatif potensial untuk terus dikembangkan karena produknya diminati pasar dalam dan luar negeri. Industri kerajinan juga mampu menciptakan nilai tambah tinggi karena mengusung gagasan yang dipadukan dengan seni serta inovasi dan teknologi. Di Indonesia sendiri, industri kerajinan sudah berkembang di sejumlah daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Solo, Bali, Pekalongan, dan lainnya. Didaerah-daerah ini terdapat banyak produsen/ perajin yang berbakat dan masuk kategori ahli yang menghasil produk bernilai seni tinggi dan berciri khas spesifik, sehingga diminati pembeli.

Untuk Yogyakarta misalnya, industri produk kerajinan berkembang pesat. Mulai dari batik, anyaman, ukiran kayu, kain tenun/ikat tradisional) keramik gerabah hingga perhiasan perak. Meski demikian, kreativitas dan inovasi harus terus di-tingkatkan oleh produsen/-perajin produk kerajinan, sehingga juga bisa mengikuti selera pasar.

"Daya saing industri kreatif produk kerajinan harus terus ditingkatkan. Hal ini mengingat persaingan di pasar dalam negeri dan internasional yang makin ketat. Desain produk kerajinan yang terus berkembang serta selalu mengikuti tren pasar juga harus dilakukan pelaku industri kerajinan,"tutur Euis.

0 komentar:

Post a Comment